Banyak anak yang dinisbatkan kepada Imam Zainul Abidin dari beberapa istri, tetapi di antara istri-istri ini hanya seorang yang dinikahi secara permanen, dan yang lainnya adalah budak-budak yang dibeli beliau dan mendapatkan kebanggaan memiliki anak dari Imam as.
Ummu Abdullah putri Imam Hasan as
Satu-satunya istri yang dinikahi secara permanen oleh Imam Sajjad as adalah Ummu Abdillah, putri pamannya Imam Hasan Mujtaba as.
Imam Hasan demi menghormati ibunya dan supaya anaknya dapat meniru
ibunya, beliau memberi nama putrinya Fathimah. Ia memiliki banyak
julukan, di antaranya Ummu al-Hasan, Ummu 'Abdihi, dan Ummu 'Abdillah
sebagai julukan yang paling terkenal. Demi kesucian dan kejujurannya, ia
dikenal dengan julukan Shiddiqah (wanita yang jujur).
Ia seorang wanita yang taat, terhormat, suci hati dan mengerti,
pandai, shaleh, zuhud, dan berbagai sifat mulia yang dikatakan oleh para
Imam as kepadanya.
Begitu mulianya maqam yang dimilikinya sehingga Imam Shadiq as mengatakan:
"Dia adalah wanita yang jujur dalam perkataan dan perbuatannya, dan tak seorangpun dari wanita yang dapat menyainginya."
Atau dalam hadis yang lain beliau berkata:
"Dia adalah wanita yang jujur yang tidak dapat dijumpai sepertinya dalam keterunan Imam Hasan as."
Dia dikenal dengan kemustajaban doanya. Dalam hal ini telah diriwayatkan dalam sebuah hadis dari Imam Baqir as. yang mengatakan:
"Dia adalah wanita yang jujur dalam perkataan dan perbuatannya, dan tak seorangpun dari wanita yang dapat menyainginya."
Atau dalam hadis yang lain beliau berkata:
"Dia adalah wanita yang jujur yang tidak dapat dijumpai sepertinya dalam keterunan Imam Hasan as."
Dia dikenal dengan kemustajaban doanya. Dalam hal ini telah diriwayatkan dalam sebuah hadis dari Imam Baqir as. yang mengatakan:
"Suatu hari ibuku duduk di bawah sebuah tembok, kemudian tembok itu
roboh. Ibuku berkata: 'Demi Musthafa, Tuhan tidak mengizinkanmu untuk
jatuh menimpaku.' Setelah itu tembok itu kembali ke tempatnya seperti
sedia kala, lalu ibuku berpindah dari tempatnya. Kemudian ayahku
bersedekah atas kejadian itu sebanyak seratus Dinar."92
Dia mengikuti suaminya Imam Sajjad as sewaktu terjadi peristiwa
pembantaian di Karbala. Dia bersama suami dan anaknya yang berumur empat
tahun, Imam Baqir as menjalani penyanderaan dengan seluruh penderitaan
dan kepahitannya. Penderitaannya semakian bertambah ketika dua
saudaranya yang lebih muda, Qosim (13 tahun) dan 'Abdullah (15 tahun)
syahid di sana.
Fathimah Ummu 'Abdillah adalah seorang istri yang sangat tepat bagi
Imam keempat dimana ia memiliki banyak sekali kelebihan lahir batin
dari wanita lain di zamannya. Di antaranya adalah bahwa dia adalah anak,
istri dan ibu dari Imam ma'sum as. Suami Ummu 'Abdillah adalah Imam
Sajjad as yang telah menggabungkan dua arah imamah93 sehingga karenanya
muncullah seorang anak yang dapat meneruskan silsilah kepemimpinan, yang
dikenal dengan julukan Baqiru al-'Ilmi (yang dalam ilmunya).94
Sedangkan jumlah anak dari Imam Sajjad as yang ditulis dalam
buku-buku sejarah berbagai macam. Ada yang mengatakan lima belas95, enam
belas96, tujuh belas97, dan bahkan ada yang mengatakan dua puluh
orang.98
Berkata Imam al-Baqir as.:
Berkata Imam al-Baqir as.:
لا فضل كالجهاد و لا جهاد كمجاهدة الهوى
"Tidak ada keutamaan melebihi jihad, dan tidak ada jihad melebihi jihad melawan hawa nafsu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar