Ilmu Imam Ali Di Atas Semua Sahabat Nabi Yang Lain
Siapa yang tidak mengenal Imam
Ali?. Beliau adalah Ahlul Bait yang terkenal dengan kemuliaan dan keutamaannya.
Beliau adalah orang yang paling dicintai Allah dan RasulNya. Beliau
adalah Ksatria yang teguh membela kebenaran dan menjadi panutan bagi setiap
pencari kebenaran. Tidak ada satupun yang meragukan keilmuan Imam Ali
kecuali orang yang memiliki sesuatu di hatinya.
Sungguh Jiwa Mulia selalu
memiliki daya tarik dan daya tolak, tertariklah mereka yang hatinya bersih dan
tertolaklah mereka yang kotor hatinya. Tidakkah manusia melihat betapa sejarah
hidupNya dipenuhi mutiara yang bersinar. Cahayanya menyilaukan mempesona bagi
para pecinta kebenaran dan menyakitkan hati para pendengki. Mutiara itu
terpelihara dalam untaian kesucian, dan tak akan pernah pudar oleh suara-suara
sumbang.
Sebagian dari manusia entah
mengapa terkelabui oleh pikiran yang lusuh, mereka menunjukkan sikap sinis
terhadap keutamaan Imam Ali. Mereka tidak mau menerima jika keutamaan Imam Ali
adalah sebaik-baik keutamaan yang ada diantara semua Sahabat Nabi yang lain.
Mereka menginginkan Imam Ali sama seperti sahabat lainnya yaitu di bawah
kedudukan ketiga khalifah Abu Bakar, Umar dan Utsman. Mereka mengaku
berpegang kepada hadis tetapi pada kenyataannya mereka menolak banyak hadis
lainnya. Jika kita melihat kriteria keutamaan dari segi Ilmu, Maka Imam Ali
jelas memiliki keilmuan yang jauh lebih tinggi dibanding sahabat yang lain
termasuk ketiga khalifah.
Diriwayatkan oleh Abdurrazaq
As Shan’ani dalam Tafsir Abdurrazaq 3/241
عبد الرزاق عن معمر عن وهب بن
عبد الله عن أبي الطفيل قال شهدت عليا وهو يخطب وهو يقول سلوني فوالله لا تسألوني
عن شئ يكون إلى يوم القيامة إلا حدثتكم به وسلوني عن كتاب الله فوالله ما من آية
إلا وأنا أعلم بليل نزلت أم بنهار أم في سهل أم في جبل
Abdurrazaq dari Ma’mar dari
Wahab bin Abdullah dari Abu Thufail yang berkata ‘aku menyaksikan Ali berkata
dalam khutbahnya “Bertanyalah kalian kepadaku, Demi Allah tidaklah kalian
bertanya kepadaku tentang sesuatu sampai hari kiamat kecuali aku akan
menceritakannya kepada kalian. Bertanyalah kalian kepadaku tentang Kitab Allah,
karena Demi Allah tidak ada satupun dari ayat-ayat Al Quran kecuali Aku
mengetahui kapan ia diturunkan pada malam atau siang hari dan dimana
diturunkan, di lembah atau di gunung”.
Atsar ini sanadnya shahih dan
telah diriwayatkan oleh para perawi yang terpercaya.
- Abdurrazaq bin Hamam As Shan’ani adalah penulis kitab Tafsir dan Al Mushannaf. Ibnu Hajar dalam Taqrib At Tahdzib 1/599 menyebutnya sebagai seorang hafiz yang tsiqat.
- Ma’mar bin Rasyd Al Azdi Abu Urwah adalah perawi Bukhari Muslim dan Ashabus Sunan. Dia adalah perawi yang tsiqat. Ibnu Hajar dalam At Tahdzib juz 10 no 441menyebutkan bahwa ia dinyatakan tsiqat oleh Ibnu Ma’in, Al Ajli, Ibnu Hibban, An Nasa’i, dan Yaqub bin Syaibah. Dalam At Taqrib 2/202 Ibnu Hajar menyatakan bahwa ia tsiqat tsabit.
- Wahab bin Abdullah Al Kufi disebutkan dalam At Tahdzib juz 11 no 280 kalau telah meriwayatkan darinya Ma’mar bin Rasyd dan ia dinyatakan tsiqat oleh Ibnu Ma’in dan Al Ajli. Ibnu Hajar dalam At Taqrib 2/292 menyatakan kalau ia tsiqat.
- Abu Thufail Amr bin Watsilah disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam At Taqrib 1/464 kalau ia seorang sahabat Nabi SAW.
Atsar tersebut dengan matan
yang sama juga diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Bar dalam kitabnya Jami’ Bayan
Al Ilmi Wa Fadhlih 1/464 no 726 dengan sanad sebagai berikut
حدثني أحمد بن فتح قال حدثنا
حمزة بن محمد قال حدثنا اسحاق بن ابراهيم قال حدثنا محمد بن عبد الأعلى قال حدثنا
محمد بن ثور عن معمر عن وهب بن عبد الله عن أبي الطفيل
Telah menceritakan kepadaku
Ahmad bin Fath yang berkata telah menceritakan kepada kami Hamzah bin Muhammad
yang berkata telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim yang berkata
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul A’la yang berkata telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Tsawr dari Ma’mar dari Wahab bin Abdullah
dari Abi Thufail.
Syaikh Abu Asybal Samir Az
Zuhairi pentahqiq kitab Jami’ Bayan Al Ilmi berkata tentang atsar ini
إسناده صحيح ورجاله ثقات
Sanadnya Shahih dan para perawinya terpercaya.
Oleh karena itu tidak diragukan lagi kalau Atsar ini shahih dan Imam Ali memang berkata demikian. Perkataan Imam Ali menunjukkan keluasan ilmu yang beliau miliki dan tentu semua itu terjadi atas izin Allah SWT. Segala puji bagi Allah SWT yang memberikan ilmu kepada hambaNya yang disucikan. Patut juga untuk dikatakan disini bahwa perkataan Imam Ali itu tidak pernah diucapkan oleh satupun sahabat yang lainnya termasuk ketiga khalifah.
Oleh karena itu tidak diragukan lagi kalau Atsar ini shahih dan Imam Ali memang berkata demikian. Perkataan Imam Ali menunjukkan keluasan ilmu yang beliau miliki dan tentu semua itu terjadi atas izin Allah SWT. Segala puji bagi Allah SWT yang memberikan ilmu kepada hambaNya yang disucikan. Patut juga untuk dikatakan disini bahwa perkataan Imam Ali itu tidak pernah diucapkan oleh satupun sahabat yang lainnya termasuk ketiga khalifah.
Diriwayatkan oleh Ahmad bin
Hanbal dalam Fadhail As Shahabah no 1098
حدثنا عبد الله نا عثمان بن أبي
شيبة نا سفيان عن يحيى بن سعيد قال أراه عن سعيد قال لم يكن أحد من أصحاب النبي
صلى الله عليه وسلم يقول سلوني الا علي بن أبي طالب
Telah menceritakan kepada kami
Abdullah yang berkata telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abi Syaibah
yang berkata telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Yahya bin Sa’id yang
berkata saya melihat Sa’id berkata “Tidak ada seorangpun dari Sahabat Nabi SAW
yang pernah berkata “Bertanyalah kepadaku” kecuali Ali bin Abi Thalib.
Syaikh Washiullah bin Muhammad Abbas pentahqiq kitab Fadha’il Shahabah berkata tentang atsar ini bahwa “Sanadnya Shahih”. Hal ini membuktikan bahwa di antara semua sahabat Nabi yang lain hanya Imam Ali yang memiliki tingkat keilmuan luas seperti yang Beliau AS katakan sendiri
Syaikh Washiullah bin Muhammad Abbas pentahqiq kitab Fadha’il Shahabah berkata tentang atsar ini bahwa “Sanadnya Shahih”. Hal ini membuktikan bahwa di antara semua sahabat Nabi yang lain hanya Imam Ali yang memiliki tingkat keilmuan luas seperti yang Beliau AS katakan sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar