Seorang ulama Iran mengklaim bahwa Albert
Einstein, ilmuan terbesar abad ke-20 yang mengembangkan teori
relativitas, adalah seorang muslim Syiah. Ini seperti dilaporkan Radio
Israel, (8/3/2014).
Laporan tersebut mengutip video dari
Ketua Majelis Ahli Iran, Ayatollah Mahadavi Kani, yang mengatakan ada
dokumen yang bisa membuktikan bahwa ilmuwan Yahudi itu memeluk Islam
Syiah dan menjadi seorang pengikut Ja’far al-Sadiq, seorang imam Syiah
abad ke-8, seperti dilansir surat kabar Haaretz, Sabtu (8/3/2014).
Dalam video itu, Kani menjelaskan ketika
Einstein mendengar tentang peristiwa kenaikan Nabi Muhammad, sebuah
proses yang lebih cepat daripada kecepatan cahaya, dia menyadari hal ini
merupakan gerakan relativitas yang sama dengan apa yang Einstein telah
pahami.
“Einstein berkata, ‘ketika saya mendengar
tentang kisah Nabi Muhammad dan tentang Ahlul Bait (keluarga nabi),
saya menyadari mereka mengerti hal ini jauh sebelum kita,” kata Kani,
mengutip perkataan Einstein.
Laporan mengenai Einstein berhubungan
dekat dengan Islam juga beredar pada tahun 2012, ketika cucu dari
Ayatollah Hossein Borujerdi mengklaim ilmuwan kelahiran Jerman itu
berhubungan dengan sang ulama dan telah mengakui Syiah Islam sebagai
agama yang paling ilmiah di dunia.
Menurut laporan itu, surat-surat Einstein dengan Ayatollah Borujerdi disimpan dalam sebuah brankas di London.
Perlu diketahui juga bahwa kaum Yahudi
terbanyak diluar Israel bukan di Amerika atau di negara-negara Eropa,
namun justru berada di Iran yang menganut syiah.
Itu sebabnya kadang beberapa Rabbi Yahudi
berkunjung ke Iran karena bersimpati kepada negara Iran. Mereka
bersimpati karena di Israel yang berideologi Zionist dan banyak Rabbi
yang justru menentang negara Israel dengan ideologi Zionis, namun Islam
dan Kristen dikucilkan.
Lain halnya dengan di Iran yang justru
merangkul semua golongan agama (kecuali Zionis Israel), karena mereka
dilindungi hak-haknya. Hal itulah yang membuat Iran maju dibidang
teknologi.
Semua itu tercapai berkat warga negaranya
termasuk yang dari turunan Yahudi untuk ikut serta dalam mengembangkan
teknologi untuk negaranya. Dalam hal ini termasuk Albert Einstein,
ilmuwan Yahudi beraliran syiah yang menjadi warga negara Amerika
Memang selama ini aliran syiah tak diakui
oleh semua aliran Islam lainnya, bahkan dianggap aliran sesat. Hal ini
terjadi karena mereka hanya mengkultuskan Imam Ali dibanding imam-imam
lainnya, dan fakta ajarannya pun menyimpang dari apa yang telah
dianjurkan.
Hal itu terjadi karena mereka menganggap
bahwa imam Ali yang merupakan turunan nabi Muhammad SAW dituduh telah
dibunuh oleh imam-imam yang tak sepaham dengannya.
Padahal itu semua fitnah, namun anggaplah
diluar itu, dan mari kita sedikit berfikir diluar kotak… mungkin memang
sudah jalannya dan takdir dari Allah agar tak ada lagi turunan
Rasulullah.
Rasulullah juga terlahir tak lama
kemudian ditinggal ayah dan ibunya, lalu sempat diasuh oleh paman dan
kakeknya, namun semuanya juga meninggal sebelum beliau dewasa.
Semua adalah RAHASIA ALLAH, semua
keluarga beliau juga dipanggil olehNYA “secara cepat”, mungkin karena
Allah tak mau Rasul memiliki dosa, baik itu dosa beliau berperilaku dari
kecil hingga remaja terhadap orang tuanya, paman, kekek dan semua
saudaranya.
Bahkan saat beliau sudah wafat, Allah tak
mau turunan anak cucu beliau akan berdosa hingga ke depannya selama
ribuan tahun, untukl itulah maka turunan Rasul juga segera “dipanggil”
pulang olehNYA.
Namun keterbatasan pemikiran oleh
sebagian ummat masih saja tak mau percaya oleh takdir baik, dan juga
takdir buruk, yang semua sudah diatur oleh-NYA. Padahal percaya kepada
takdir atau Qada dan Qadar, adalah salah satu Rukun Iman yang HARUS
dipercayai oleh segenap lebih dari 1,5 milyar umat muslim seantero
dunia.
Qada dan Qadar adalah Rukun Iman keenam.
Yaitu mempercayai bahwa segala yang berlaku adalah ketentuan dari Allah
semata-mata dan tiada makhluk apapun yang dapat menghindarinya.
Wallahualam bissawab. Wallahualam bissawab. Wallahualam bissawab.(sumber).
sumber:IslamIsLogic.wordpress.com
sumber:IslamIsLogic.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar