Minggu, 10 Agustus 2014

Manusia adalah gabungan Akal dan Hawa Nafsu


Bahwa meskipun hawa nafsu mempunyai daya yang sangat kuat dan berpevan aktif serta efektif dalam kehidupan manusia, tapi kehendaknya untuk menyempurnakan, mematangkan dan menonjolkan peran akal tidak pernah terampas. Hal itu disebabkan oleh karena manusia terdiri dari akal dan hawa nafsu.

Manusia selalu berada dalam tarik-menarik kedua faktor ini. Fluktuasi keduanya berakibat langsung pada manusia. Semuanya, sebenarnya, bergantung pada manusianya sendin dalam sejauh mana mengfungsikan atau medisfungsikan akal dalam kehidupannya.

Manusia berbeda sekali dengan binatang. Binatang tidak mempunyai akal yang bisa mengatur dunianya; langkah-langkahnya secara total dikemudikan oleh hawa nafsu. la sepenuhnya tunduk padanya dan sikapnya termanifestasi melalui faktor hawa nafsu saja.

Imam Ali as berkata: “Allah menganugerahkan akal yang tak berunsur syahwat kepada inalaikat, syahwat tanpa unsur akal pada binatang, dan keduanya (akal dau syahwat) kepada anak cucu Adam. Karenanya, siapa yang akalnya bisa mengalahkan syahwatnya, maka dia lebih baik daripada malaikat dan siapa yang syahwatnya mengalahkan akalnya, maka dia lebih buruk daripada binatang.”

sumber: http://sipencariilmu.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar